Buatlah sebuah rangkaian lengkap yang memuat 3 gerbang NAND dengan 3 input dan 4 input, kemudian gerbang NOR dengan 2 dan 4 input,kemudian 2 gerbang XOR dan 1 gerbang XNOR. Dan output akhir rangkaian keseluruhannya ditunjukkan dengan LED atau LOGIC PROBE. Dimana input awal berupa 4 saklar SPDT.
2. Gambar Rangkaian Simulasi[Kembali]
3. Video Simulasi[Kembali]
Pada rangkaian ini menggunakan 4 buah saklar SPDT, 3 gerbang NAND dengan 3 input dan 4 input, gerbang NOR dengan 2 dan 4 input, 2 gerbang XOR dan 1 gerbang XNOR serta untuk output akhirnya ditunjukkan dengan LED.
4 saklar digunakan untuk mengatur input awal yang dapat terhubung ke vcc (logika ‘1’) atau ground (logika ‘0’). Dengan 3 saklar ini akan terbentuk 16 variasi untuk input awalnya yaitu, 0000, 0001, 0010, 0011, 0100, 0101, 0110, 0111, 1000, 1001, 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111.
Pada gerbang NAND apabila semua inputnya berlogika ‘1’ maka outputnya akan menghasilkan logika ‘0’, dan apabila salah satu atau semua inputnya berlogika ‘0’ maka outputnya akan menghasilkan logika ‘1’. Pada rangkaian ini digunakan 3 gerbang NAND dengan 3 dan 4 input. Selanjutnya output gerbang NAND akan dihungukan ke input gerbang NOR.
Pada gerbang NOR apabila semua inputnya berlogika ‘0’ maka outputnya akan menghasilkan logika ‘1’, dan apabila salah satu atau semua inputnya berlogika ‘1’ maka outputnya akan menghasilkan logika ‘0’. Pada rangkaian ini digunakan gerbang NOR dengan 2 dan 4 input. Selanjutnya output gerbang NOR akan dihungukan ke input gerbang XOR.
Pada gerbang XOR gerbang logika OR 2-input, jika A = "1", OR B = "1", OR BOTH A+B = "1" maka output dari gerbang logika digital juga harus berada pada tingkat logika "1" dan karena ini, jenis gerbang logika ini dikenal sebagai fungsi Inclusive-OR. Gerbang logika mendapatkan namanya dari fakta bahwa itu termasuk kasus Q = "1" ketika keduanya A dan B = "1".
Namun jika, output logika "1" diperoleh ketika HANYA A = "1" atau ketika HANYA B = "1" tetapi TIDAK keduanya bersamaan pada saat yang sama, memberikan input biner "01" atau "10", maka output akan menjadi "1". Jenis gerbang ini dikenal sebagai fungsi Exclusive-OR atau lebih umum fungsi XOR. Ini karena ekspresi booleannya mengecualikan kasus " OR BOTH " dari Q = "1" ketika keduanya A dan B = "1".
Dengan kata lain output dari gerbang Exclusive-OR HANYA menjadi “HIGH” ketika dua terminal inputnya berada pada level logika “ BERBEDA ” sehubungan satu sama lain.
Sejumlah logika ganjil "1" pada inputnya memberikan logika "1" pada output. Kedua input ini dapat berada pada level logika "1" atau pada level logika "0" yang memberi kita ekspresi Boolean:. Selanjutnya output gerbang XOR akan dihungukan ke input gerbang XNOR.
Pada gerbang XNOR standar di mana ia memiliki output yang biasanya pada level logika "1" dan berjalan "LOW” ke level logika “0” ketika APAPUN inputnya berada pada level logika “1”.
Namun, output "1" hanya diperoleh jika KEDUA inputnya berada pada level logika yang sama, baik biner "1" atau "0". Misalnya, "00" atau "11". Kombinasi input ini kemudian akan memberi kita ekspresi Boolean dari:
Kemudian output dari digital Gerbang logika Exclusive-NOR HANYA menjadi "HIGH" ketika dua terminal inputnya, A dan B berada pada level logika "SAMA" yang dapat berupa level logika "1" atau pada level logika "0”. Dengan kata lain, angka genap “1” pada inputnya memberikan logika “1” pada output, jika tidak pada level logika “0”.
Kemudian jenis gerbang ini memberi dan menghasilkan "1" ketika inputnya "secara logis sama" atau "setara" satu sama lain, itulah sebabnya gerbang logika Exclusive-NOR kadang-kadang disebut sebagai Gerbang Kesetaraan (ekuivalen) maka output akhir berupa LED akan menyala.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada rangkaian ini dengan 4 saklar SPDT yang divariasikan seperti apapun akan menghasilkan output akhir berlogika ‘1’ yang ditunjukkan dengan menyalanya LED.
4 saklar digunakan untuk mengatur input awal yang dapat terhubung ke vcc (logika ‘1’) atau ground (logika ‘0’). Dengan 3 saklar ini akan terbentuk 16 variasi untuk input awalnya yaitu, 0000, 0001, 0010, 0011, 0100, 0101, 0110, 0111, 1000, 1001, 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111.
Pada gerbang NAND apabila semua inputnya berlogika ‘1’ maka outputnya akan menghasilkan logika ‘0’, dan apabila salah satu atau semua inputnya berlogika ‘0’ maka outputnya akan menghasilkan logika ‘1’. Pada rangkaian ini digunakan 3 gerbang NAND dengan 3 dan 4 input. Selanjutnya output gerbang NAND akan dihungukan ke input gerbang NOR.
Pada gerbang NOR apabila semua inputnya berlogika ‘0’ maka outputnya akan menghasilkan logika ‘1’, dan apabila salah satu atau semua inputnya berlogika ‘1’ maka outputnya akan menghasilkan logika ‘0’. Pada rangkaian ini digunakan gerbang NOR dengan 2 dan 4 input. Selanjutnya output gerbang NOR akan dihungukan ke input gerbang XOR.
Pada gerbang XOR gerbang logika OR 2-input, jika A = "1", OR B = "1", OR BOTH A+B = "1" maka output dari gerbang logika digital juga harus berada pada tingkat logika "1" dan karena ini, jenis gerbang logika ini dikenal sebagai fungsi Inclusive-OR. Gerbang logika mendapatkan namanya dari fakta bahwa itu termasuk kasus Q = "1" ketika keduanya A dan B = "1".
Namun jika, output logika "1" diperoleh ketika HANYA A = "1" atau ketika HANYA B = "1" tetapi TIDAK keduanya bersamaan pada saat yang sama, memberikan input biner "01" atau "10", maka output akan menjadi "1". Jenis gerbang ini dikenal sebagai fungsi Exclusive-OR atau lebih umum fungsi XOR. Ini karena ekspresi booleannya mengecualikan kasus " OR BOTH " dari Q = "1" ketika keduanya A dan B = "1".
Dengan kata lain output dari gerbang Exclusive-OR HANYA menjadi “HIGH” ketika dua terminal inputnya berada pada level logika “ BERBEDA ” sehubungan satu sama lain.
Sejumlah logika ganjil "1" pada inputnya memberikan logika "1" pada output. Kedua input ini dapat berada pada level logika "1" atau pada level logika "0" yang memberi kita ekspresi Boolean:. Selanjutnya output gerbang XOR akan dihungukan ke input gerbang XNOR.
Pada gerbang XNOR standar di mana ia memiliki output yang biasanya pada level logika "1" dan berjalan "LOW” ke level logika “0” ketika APAPUN inputnya berada pada level logika “1”.
Namun, output "1" hanya diperoleh jika KEDUA inputnya berada pada level logika yang sama, baik biner "1" atau "0". Misalnya, "00" atau "11". Kombinasi input ini kemudian akan memberi kita ekspresi Boolean dari:
Kemudian output dari digital Gerbang logika Exclusive-NOR HANYA menjadi "HIGH" ketika dua terminal inputnya, A dan B berada pada level logika "SAMA" yang dapat berupa level logika "1" atau pada level logika "0”. Dengan kata lain, angka genap “1” pada inputnya memberikan logika “1” pada output, jika tidak pada level logika “0”.
Kemudian jenis gerbang ini memberi dan menghasilkan "1" ketika inputnya "secara logis sama" atau "setara" satu sama lain, itulah sebabnya gerbang logika Exclusive-NOR kadang-kadang disebut sebagai Gerbang Kesetaraan (ekuivalen) maka output akhir berupa LED akan menyala.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada rangkaian ini dengan 4 saklar SPDT yang divariasikan seperti apapun akan menghasilkan output akhir berlogika ‘1’ yang ditunjukkan dengan menyalanya LED.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar