a.
Mampu mengaplikasikan sensor gas
b.
Mampu membuat rangkaian aplikasi sensor gas
c.
Mampu mensimulasikan dengan proteus2. Alat dan Bahan
3. Teori
Sensor MQ-2 terbuat dari bahan peka gas metana, butan,
LPG, Sensor gas asap MQ-2 dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan
memutar trimpotnya. Sensor gas ini tersusun oleh senyawa SnO2. Spesifikasi
pada sensor gas MQ-2 sebagai berikut :
1. Input pemanas : 5 VDC/VAC
2. Input rangkaian : 5 VDC
3. Range Pengukuran : 200 - 5000ppm (LPG), 300 -
5000ppm (Butane), 5000 - 20000ppm (methane)
4. Output : Tegangan analog ( 0 - 5V)
5. Resistansi Sensor (RS) : 2KΩ - 10KΩ
Sensor MQ-2 dapat beroperasi pada suhu dari -20°C sampai
50°C dan mengkonsumsi arus kurang dari 150 mA pada 5V.
Sensor MQ-2 terdapat 2 input tegangan yakni VH dan Vcc. VH
digunakan untuk tegangan pada pemanas (Heater) internal dan Vcc merupakan
tegangan sumber serta memiliki output yang menghasilkan tegangan berupa
tegangan analog. Berikut konfigurasi dari sensor MQ-S :
1. Pin 1 merupakan heater internal yang terhubung dengan
ground.
2. Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24
VDC.
3. Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater
internal) dimana VH = 5VDC.
4. Pin 4 merupakan
output yang menghasilkan tegangan analog
Prinsip Kerja MQ-2
Pada dasarnya sensor ini terdiri dari tabung
aluminium yang dikelilingi oleh silikon dan di pusatnya ada elektroda yang
terbuat dari aurum di mana ada element pemanasnya. Ketika terjadi proses
pemanasan, kumparan akan dipanaskan sehingga kristal SnO2 menjadi semikonduktor
atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron dan ketika asap dideteksi
oleh sensor dan mencapai aurum elektroda maka output sensor MQ-2 akan
menghasilkan tegangan analog. Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan yang
terdiri dari tiga buah power supply (Vcc) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan
heater dan sensor, Vss (Ground), dan pin keluaran dari sensor tersebut.
4. Rangkaian
Pada saat berlogika 0
Pada saat berlogika 1
Saat sensor gas MQ-2 mendeteksi gas metana, atau gas butan, atau LPG
maka sensor gas akan menghasilkan output berupa tegangan analog tergantung
berapa besar intensitas gas yang dideteksi. Karena Buzzer memiliki
tegangan kerja sebesar 12V maka tegangan output dari sensor gas harus diperkuat
terlebih dahulu sampai minimal 12V agar buzzer bisa bekerja. untuk menguatkan
tegangan tersebut maka menggunakan op-amp. op-amp yang digunakan adalah op-amp
detektor non inverting sehingga besar tegangan yang keluar adalah 15V. karena
tegangan sudah melebihi tegangan kerja buzzer maka buzzer bisa berbunyi.
Pada saat berlogika 0
5. Video
6. Link Download
Download video disini
Download rangkaian disini
Download Library Sensor disini
Download materi disini
Download datasheet disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar