Modul 4 Mikro


Tempat Sampah Pintar yang Mampu Membuka secara Otomatis dan Mengetahui Kapasitas Tempat Sampah


1. Tujuan  [kembali]

1. Untuk memudahkan saat membuka tempat sampah tanpa harus menyentuhnya
2. Mengetahui kapasitas sampah yang sudah terisi pada tempat sampah
3. Mengajak untuk membuang sampah pada tempatnya


1. Arduino Uno



2. Sensor Infrared


3. Sensor Ultrasonic


4. Motor Servo


5. Buzzer


6. Led


7. LCD 16 X 2


8. Tempat Sampah


3. Landasan teori [kembali]

A. Mikrokontroler dan komunikasi yang digunakan pada tempat sampah pintar

Arduino uno
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain.
Gambar 3.1 Arduino Uno

Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :

Microcontroller                                           ATmega328P

Operating Voltage                                      5 V

Input Voltage (recommended)                   7 – 12 V

Input Voltage (limit)                                  6 – 20 V

Digital I/O Pins                                          14 (of which 6 provide PWM output)

PWM Digital I/O Pins                                6

Analog Input Pins                                       6

DC Current per I/O Pin                              20 mA

DC Current for 3.3V Pin                            50 mA

Flash Memory                                            32 KB of which 0.5 KB used by bootloader

SRAM                                                        2 KB      

EEPROM                                                   1 KB

Clock Speed                                               16 MHz


BAGIAN-BAGIAN ARDUINO UNO

POWER USB
Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.

POWER JACK
Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.

Crystal Oscillator
Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino.
Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.

Reset
Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.

Digital Pins I / O
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0 atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.

Analog Pins
Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.

LED Power Indicator
Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik. 

BAGIAN-BAGIAN PENDUKUNG

RAM
RAM (Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan sementara pada komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori atau acak. Secara umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM (Dynamic Random Acces Memory)

ROM
ROM (Read-only Memory) adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpan data secara permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri dari Mask ROM, PROM, EPROM, EEPROM.

Komunikasi UART
UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) adalah bagian perangkat keras komputer yang menerjemahkan antara bit-bit paralel data dan bit-bit serial. UART biasanya berupa sirkuit terintegrasi yang digunakan untuk komunikasi serial pada komputer atau port serial perangkat periperal.

Cara Kerja Komunikasi UART
Gambar 3.2 Cara Kerja Komunikasi UART

Data dikirimkan secara paralel dari data bus ke UART1. Pada UART1 ditambahkan start bit, parity bit, dan stop bit kemudian dimuat dalam satu paket data. Paket data ditransmisikan secara serial dari Tx UART1 ke Rx UART2. UART2 mengkonversikan data dan menghapus bit tambahan, kemudia di transfer secara parallel ke data bus penerima

B. Sensor yang digunakan pada tempat sampah pintar

1. Sensor Infrared
Modul sensor infrared FC-51 merupakan sebuah sensor yang bekerja untuk mendeteksi adanya hambatan yang berada didepan modul sensor. Modul sensor infrared FC-51 ini memiliki dua bagian utama yang terdiri dari IR transmitter dan IR receiver. Fungsi dari IR transmitter adalah bagian yang bertugas untuk memancarkan radiasi inframerah kepada sebuah objek ataupun hambatan. Sedangkan IR receiver merupakan bagian yang berfungsi untuk mendeteksi radiasi yang telah dipantulkan oleh objek yang berasal dari IR transmitter. Pada bagian IR transmitter ini tampilannya sama seperti LED pada umumnya, akan tetapi radiasi yang dipancarkan tidak dapat terlihat oleh mata manusia.
Bagian-bagian dari modul sensor infrared FC-51.

Gambar 3.3 Bagian-bagian sensor infrared

Selain terdapat IR transmitter dan juga IR receiver, Pada modul sensor infrared ini juga terdapat beberapa bagian yang berupa potensiometer, IC LM393, LED Obstacle dan juga LED power.

Fitur :
Ketika ada hambatan, lampu indikator hijau akan menyala
Output level adalah digital output signal (LOW ketika mendeteksi hambatan)
Jarak pendeteksian adalah 2 cm samapai dengan 30 cm
Sudut pendeteksian adalah 35°
Modul ini menggunakan komparator LM393
Rentang jarak deteksi yang dapat disesuaikan melalui potensiometer. Ketika potensiometer diputar searah jarum jam maka berfungsi untuk meningkatkan jarak deteksi, dan apabila berlaanan arah jarum jam maka berfungsi mengurangi jarak deteksi.

Spesifikasi :
Tegangan kerja 3-5 V DC
Konsumsi arus pada 3,3V = 23 mA dan pada 5V = 43mA
Ukuran board 3.2 x 1,4cm
Lubang sekrup 3mm

Grafik Respon Sensor Infrared
Gambar 3.4 Grafik respon sensor infrared

Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.

2. Sensor Ultrasonic
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada
prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk
menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik). Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia.Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

Gambar 3.5 Sensor ultrasonic

Prinsip Kerja Sensor

Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.
Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut.
Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan rumus : S = 340.t/2 dimana S merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul), dan t adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.

Karakteristik HC-SR04

1. Tegangam sumber operasi tunggal 5.0 V
2. Frekuensi operasi 40 kH
3. Minimum pendeteksi jarak 2cm
4. Maksimum pendeteksi jarak 4 m
5. Akurasi 5 mm
6. Memiliki 4 pin : Pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo.

Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk groundnya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.

Gambar 3.6 Pin pada sensor HC-SR04

Kurva Waktu
Gambar 3.7 Kurva waktu HC-SR04

HC-SR04 memerlukan sinyal logika ‘1’ pada pin Trig dengan durasi waktu 10
mikrodetik (us) untuk mengaktifkan rentetan (burst) 8x40KHz gelombang ultrasonik
pada elemen Pembangkitnya. Selanjutnya pin Echo akan berlogika ‘1’ setelah rentetan
8×40 KHz tadi, dan otomatis akan berlogika ‘0’ saat gelombang pantulan diterima oleh
elemen Pendeteksi gelombang ultrasonik.

Grafik Sensor Ultrasonik
Gambar 3.8 Grafik Sensor Ultrasonik

Pada grafik diatas terlihat bahwa hasil pengukuran sensor ultrasonik ini tidak linier. Hasil pengukuran ini tidak linier ini disebabkan karena sensor ini sangat peka terhadap perubahan sudut pantulan. Sedikit saja posisi sudut sensor dengan halangan didepannya bergeser, maka tegangan output akan berkurang.

C. Aktuator dan output pada tempat sampah pintar

1. Motor Servo
Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor servo. Bentuk Fisik Motor Servo dapat dilihat pada Gambar 3.9
Gambar 3.9 Bentuk Fisik dan Simbol Motor Servo

Prinsip kerja motor servo hampir sama dengan motor DC yang lain. Hanya saja motor ini dapat bekerja searah maupun berlawanan jarum jam mulai dari gerakan 0 derajat, 90 derajat, 180 derajat, hingga 360 derajat. Derajat putaran dari motor servo juga dapat dikontrol dengan mengatur pulsa yang masuk ke dalam motor tersebut.


Motor servo akan bekerja dengan baik apabila pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi (f) 50 Hz atau dengan periode (t) 20 ms. Frekuensi tersebut dapat diperoleh ketika kondisi Ton duty cycle berada di angka 1,5 ms. Dalam posisi tersebut rotor dari motor berhenti tepat di tengah-tengah (0°) atau netral. Pada saat kondisi Ton duty cycle kurang dari angka 1,5 ms, maka rotor akan berputar berlawanan arah jarum jam. Sebaliknya pada saat kondisi Ton duty cycle lebih dari angka 1,5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam seperti diperlihatkan pada Tabel.

2. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
Gambar 3.10 Buzzer

3. LCD 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
Gambar  3.11 LCD


Fitur LCD 16 x 2 :
a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c. Terdapat karakter generator terprogram.
d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e. Dilengkapi dengan back light.

Spesifikasi Kaki LCD 16 x 2

Pin                        Deskripsi
1                           Ground
2                           Vcc
3                           Pengatur kontras
4                           “RS” Instruction/Register Select
5                           “R/W” Read/Write LCD Registers
6                           “EN” Enable
7-14                       Data I/O Pins
15                          Vcc
16                          Ground

Cara Kerja LCD Secara Umum
Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.

Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting.

Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk data). Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca

4. LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.

Gambar 3.12 Bentuk LED


4. Flowchart System [kembali]

Master :
Slave :

Flowchart Proseduur :



5. Listing Program, Rangkaian, video [kembali]

Master :

//Master

#include <LiquidCrystal.h>

 

LiquidCrystal lcd(5,6,7,8,9,10);

 

//buka otomatis

  int ir_sensor = 4;

 

//info kapasitas

  int trigger =3;

  int echo =2;

 

void setup() {

 

Serial.begin(9600);

 

lcd.begin(16,2);

 

 

//buka otomatis

  pinMode(ir_sensor,INPUT);

 

//info kapasitas

  pinMode (trigger, OUTPUT);

  pinMode (echo, INPUT);

}

 

void loop() {

  lcd.setCursor(0,0);

  lcd.print("Buanglah Sampah");

  lcd.setCursor(0,1);

  lcd.print("Pada Tempatnya:)");

 

//buka otomatis

  int baca;

  baca = digitalRead(ir_sensor);

  if (baca==HIGH)

  {

    Serial.print("1");

  }

  if (baca==LOW)

  {

   Serial.print("2");

    }

 

//info kapasitas

  int durasi, jarak;

  digitalWrite (trigger, HIGH);

  delay (1);

  digitalWrite (trigger, LOW);

  durasi = pulseIn (echo, HIGH);

  jarak = (durasi/2) /29.1; //jarak dalam cm

 

   if (jarak >= 0 && jarak <=25){

  //penuh

  lcd.clear();

  lcd.setCursor(0,0);

  lcd.print("Tempat sampah");

  lcd.setCursor(0,1);

  lcd.print("sudah penuh");

  Serial.print("3"); 

  delay (2000);

 }

 

else if (jarak >= 26 && jarak <=50){

  //setengah

  Serial.print("4");

 delay (2000);

 }

 

else if (jarak >= 51 && jarak <=75){

  //sedikit

  Serial.print("5");

 delay (2000);

 } 

 

}

 Slave :

//Slave

#include <Servo.h>

 

//buka otomatis

  Servo putaran_servo;

 

  int servo =5;

 

//info kapasitas

  int buzzer =6;

  int ledhijau=4;

  int ledkuning=3;

  int ledmerah=2;

 

void setup(){

 

Serial.begin(9600);

 

//buka otomatis

 

  putaran_servo.attach(servo);

 

//info kapasitas

  pinMode (ledhijau, OUTPUT);

  pinMode (ledkuning, OUTPUT);

  pinMode (ledmerah, OUTPUT);

  pinMode (buzzer, OUTPUT);

 

}

 

void loop(){

 

//buka otomatis

   if (Serial.available() > 0)

  {

    int data = Serial.read();

  if (data=='1')

  {

    putaran_servo.write(90);

  }

  if (data=='2')

  {

    putaran_servo.write(180);

    }

 

//info kapasitas

 if (data=='3'){

  //penuh

    digitalWrite (buzzer, HIGH);

    digitalWrite (ledhijau, LOW);

    digitalWrite (ledkuning, LOW);

    digitalWrite (ledmerah, HIGH);

 }

else if (data=='4'){

  //setengah

    digitalWrite (buzzer, LOW);

    digitalWrite (ledhijau, LOW);

    digitalWrite (ledkuning, HIGH);

    digitalWrite (ledmerah, LOW);

 }

else if (data=='5'){

  //sedikit

    digitalWrite (buzzer, LOW);

    digitalWrite (ledhijau, HIGH);

    digitalWrite (ledmerah, LOW);

    digitalWrite (ledkuning, LOW);

 } 

  else{

    digitalWrite (buzzer, LOW);

    digitalWrite (ledhijau, HIGH);

    digitalWrite (ledkuning, HIGH);

    digitalWrite (ledmerah, HIGH);

}

  delay (100);

 

}

}


Rangkaian :

Video Rangkaian :


Prinsip kerja :

Pada projek tempat sampah pintar menggunakan 2 buah arduino uno, 1 buah sensor infrared FC-51, 1 buah sensor ultrasonik HC-SR04, LCD 16x2, motor servo, buzzer, LED red, green, dan yellow. Tempat sampah pintar ini bisa terbuka secara otomatis dan bisa memberikan informasi terkait isi sampah. Ketika sensor infrared mendeteksi ada hambatan maka sensor infrared akan memberika logika low, lalu ketika diberikan logika low dari sensor infared maka akan dibaca oleh arduino uno yang sebagai master lalu di memberikan informasi ke komunikasi UART yang sebagai slave. Dan slave ini akan memutar motor servo sebesar 90o  lalu tempat sampah ini akan terbuka. Lalu ketika sensor infrared tidak mendeteksi hambatan maka akan memberikan logika high dan motor servo ini tidak akan memutar atau kembali keposisi awalnya pada 0o lalu tempat sampah ini akan tertutup. Arduino uno yang sebagai master ini dengan bantuan LCD menampilkan “Buanglah sampah pada tempatnya”.

Kemudian sensor ultrasonic memberikan pembacaan tentang info kapasitas pada sampah. Pembacaan sensor ultrasonic ini akan diproses pada master dan disampaikan kepada slave dengan komunikasi UART. Ketika informasi diterima oleh slave maka LED atau buzzer akan menyala, Saat jarak pembacaan 51-75cm maka led hijau akan menyala, dan pada saat jarak pembacaan 26-50 cm maka led kuning akan menyala dan jika saat jarak pembacaan 0-25 cm maka led merah akan menyala lalu led dan buzzer juga menyala dan menampilkan “Tempat sampah sudah penuh”



6. Analisa dan kesimpulan [kembali] 

Analisa : - pengaruh komponen yang dipakai terhadap hasil akhir yang di capai
Jawab:

Komponen yang digunakan untuk membuat project tempat sampah ini yaitu menggunakan 1buah sensor infrared FC-51,1 buah sensor ultrasonic HC-SR04,2 buah arduino uno,1 buah motor servo,1 buah buzzer, 1 buah LED red, green, dan yellow dan 1 buah LCD 16x2
Pengaruh Sensor infrared FC-51 terhadap rangkaian adalah sensor infrared ini berkerja dengan menangkap ketika menangkap hasil pantulan. Ini bertujuan untuk mendeteksi adanya hambatan atau tidak yang berada di depan sensor infrared ini. Dan jarak hambatannya pun bisa diatur dengan memutar bagian distance adjust di sensor itu untuk mengatur jarak yang kita inginkan.
Pengaruh Arduino uno pada rangkaian adalah arduino uno ini mengontrol kerja program ini dengan memproses input yang masuk maupun output yang dikeluarkan.
Pengaruh Motor servo pada rangkaian adalah untuk pembukaan atau penutupan tempat sampah secara otomatis dengan cara mengatur derajat putarannya.
Pengaruh LCD pada rangkaian adalah untuk menampilkan tulisan “Buanglah sampah pada tempatnya” dan “Tempat sampah sudah penuh”.
Pengaruh Sensor ultrasonic HC-SR04 terhadap rangkaian adalah sensor ini adalah salah satu sensor jarak yang bisa digunakan untuk mengetahui kapasitas dari tempat sampah. Jarak didapatkan dari hasil waktu pemancaran sinyal hingga sinyal itu diterima kembali.
Pengaruh LED dan buzzer terhadap rangkaian adalah pada project ini buzzer dan lcd adalah sebagai output yang digunakan sebagai penanda,pada rangkaian ini menggunakan 3 buah warna yaitu red,yellow dan green. Warna red pada rangkaian ini menandakan bahwa tempaat sampah itu sudah penuh,warna yellow menandakan bahwa tempat sampah ini isinya masih setengah dan warna green menandakan bawah tempat sampah masih kosong. Dan buzzer aktif ketika tempat sampah sudah penuh.

Kesimpulan :
Berdasarkan project rangkaian yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa:

1.Arduino Uno adalah salah satu development kit mikrokontroler yang berbasis pada ATmega28.
2.Sensor infrared FC-51 adalah salah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah atau mendeteksi adanya hambatan atau tidak pada sebuah rangkaian. 
3.Motor servo adalah sebuah motor yang digunakan pada rangkaian ini untuk membuka atau menutuo tempat sampah dengan cara mengatur pusat derajatnya.
4.Sensor ultrasonic HC-SR04 adalah salah satu sensor jarak yang bisa mengidentifikasi jarak. Pada rangkaian ini sensor ultrasonic digunakan untuk melihat kapasitas tempat sampah.
5.Komunikasi UART pada rangkaian ini mengguanakan 2 buah arduino Dyang pin receiver dan pin     trasnmitternya sama-sama terhubung.
6.LCD pada rangkaian ini digunakan untuk menampilkan keluaran yang berbentuk tulisan.
7.Buzzer pada rangkaian ini menjadi output 
8.LED pada rangkaian ini menjadi output




7. Link Download [kembali]

Simulasi Rangkaian Disini
Video Simulasi Disini
Library Sensor Infrared Disini
Library Sensor Ultrasonik Disini
Listing Program Master Disini Slave Disini
Flowchart Master Disini Slave Disini
HTML Disini
Datasheet Sensor Ultrasonik Disini
Datasheet Sensor Infrared Disini
Datasheet Arduino Uno Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar