Emitter Coupled Logic



1. Tujuan

1.Mengetahui apa itu emitter coupled logic
2 Mengetahui cara membuat rangkaian emitter couple logic


1. Transistor
Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.


 2. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang banyak kita lihat pada  komponen elektronik. umumnya, komponen elektronika pasif ini bisa kita  lihat dan kita jumpai pada mesin elektronik seperti televisi, radio, dan  masih banyak lagi yang lainnya. resistor tersebut tersusun dari  beberapa gelang warna yang menjadi hitungan representasi sebuah nilai  hambatan atau resistensi.
Fungsi dari nilai hambatan ini Tentunya ialah  untuk membatasi serta mengatur besaran arus listrik yang ada pada  rangkaian elektronika tersebut. di dalam bahasa Indonesia, resistor yang  notabennya disebut sebagai tahanan atau hambatan.
3. Dioda
Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya



Keluarga ECL adalah keluarga logika tercepat dalam kelompok keluarga logika bipolar. Karakteristiknya
fitur yang memberikan keluarga logika ini kecepatan tinggi atau penundaan propagasi singkat diuraikan sebagai berikut:

1. Ini adalah logika yang tidak jenuh. Artinya, transistor dalam logika ini selalu dioperasikan secara aktif wilayah karakteristik output mereka. Mereka tidak pernah didorong ke cut-off atau saturasi, yang berarti bahwa keadaan RENDAH dan TINGGI sesuai dengan keadaan konduksi yang berbeda-beda transistor bipolar.

2. Logika ayun, yaitu, perbedaan level tegangan yang sesuai dengan logika RENDAH dan TINGGI menyatakan, disimpan kecil (biasanya 0,85 V), dengan hasil bahwa kapasitansi output harus
diisi dan dilepaskan oleh diferensial tegangan yang relatif jauh lebih kecil.

3. Arus rangkaian relatif tinggi dan impedansi keluaran rendah, dengan hasil bahwa kapasitansi keluaran dapat diisi dan dikosongkan dengan cepat.


Kami juga akan mencatat bahwa perubahan tegangan dalam ECL kecil, sebagian besar diatur oleh VBE dari berbagaimelakukan transistor. Bahkan, besarnya arus mengalir melalui berbagai konduksiTransistor memiliki relevansi yang lebih besar untuk pengoperasian sirkuit ECL. Karena alasan inilah emitorditambah logika juga kadang-kadang disebut logika mode saat ini (CML).

Prinsip kerja:


Inti rangkaian pada dasarnya terdiri dari sebuah rangkaian input differential amplifier dengan satu sisi sepasang diferensial memiliki beberapa transistor tergantung pada jumlah input ke gerbang, - kompensasi  bias network, tegangan dan suhu, dan keluaran emitter follower. Nilai khas dari tegangan suplai  adalah VCC = 0 dan VEE = −5.2 V. Level logika nominal adalah logika RENDAH = logika ‘0’ = −1.75 V dan logika TINGGI = logika ‘1’ = −0.9 V, dengan asumsi sistem logika positif.


Bias network dikonfigurasi di sekitar transistor Q6 menghasilkan tegangan −1,29 V pada terminal emitter nya. Ini mengarah ke tegangan -2.09 V di semua hubungan terminal emitter dari berbagai transistor dalam differential amplifier, dengan asumsi 0,8 V menjadi tegangan forward-bias sambungan P – N. Sekarang, mari kita asumsikan bahwa semua input dalam keadaan logika ‘0’, yaitu tegangan pada pangkalan terminal dari berbagai transistor input adalah -1,75 V. Ini berarti bahwa transistor Q1, Q2, Q3 dan Q4 akan tetap berada dalam cut-off karena sambungan basis-emitternya tidak forward-bias. Ini membuat kita mengatakan bahwa transistor Q7 sedang conduct sehingga menghasilkan output logika '0', dan transistor Q8 dalam cut-off, menghasilkan output logika '1'.
Pada langkah berikutnya, mari kita lihat apa yang terjadi jika ada satu atau semua input didorong ke status logika '1', yaitu, tegangan nominal −0.9 V diberikan pada input. Tegangan diferensial basis-emitter transistor Q1 – Q4 melebihi ambang batas forward-bias yang dibutuhkan dengan begitu transistor conduct. Hal ini menyebabkan peningkatan tegangan pada terminal common-emitter yang menjadi sekitar -1.7 V sehingga terminal common-emitter sekarang 0,8 V lebih negatif daripada tegangan terminal basis. Melalui kenaikan tegangan terminal common-emitter, tegangan diferensial base-emitter dari Q5 menjadi 0,31 V, mendorong Q5 untuk cut-off. Terminal emitor Q7 dan Q8 masing-masing menjadi  logika ‘1’ dan logika ‘0’.
          Jadi, rangkaian emitter coupled logic ini adalah gabungan dari gerbang logika OR dan gerbang logika NOR. 


5. Video







Download video 5.32 disini
Download rangkaian 5.32 disini
Download materi disini
Download Datasheet ELC disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar